Minggu, 04 Juni 2017

Lebih Bagus Tinta Rubber atau Plastisol? Berikut Kelebihan dan Kekurangannya



thumbnail 1 summary
Informasi berikut ini akan menjabarkan tentang lebih bagus tinta rubber atau plastisol?, dan di sini kami akan coba mengulas berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kami.

Lebih Bagus Tinta Rubber atau Plastisol?


Mana yang lebih bagus? Baik tinta rubber maupun plastisol masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, yang jauh lebih bagus tentu yang sesuai dengan kebutuhan sablonners masing-masing.
Baik berikut sedikit penjelasan beserta beberapa kelebihan dan kekurangan tinta rubber dan plastisol...

1. Tinta Rubber

Kelebihan: 
  1. Tinta rubber umumnya merupakan tinta berbasis air sehingga mudah dibersihkan dengan air dalam kondisi tinta masih basah.
  2. Harga jauh lebih murah, umumnya berkisar antara 50rb - 100rb menyesuaikan merk dan kualitasnya. 
  3. Cepat kering, hal ini menguntungkan dalam mempersingkat waktu produksi. 
  4. Lebih diterima pasar, mungkin karena harganya lebih ekonomis dan proses produksi tidak seribet plastisol.
  5. Kaos dengan sablon rubber mudah perawatannya, area sablon disetrika pun tidak masalah. 
Kekurangan: 
  1. Cepat kering sehingga untuk produksi jumlah banyak screen perlu sesekali dibersihkan dari kerak tinta rubber yang menyumbat pori-pori screen. 
  2. Limbah produksi sisa tinta rubber lebih banyak dari plastisol karena sifatnya yang cepat kering sehingga perlu pencucian lebih. 
  3. Tinta rubber dengan kualitas buruk umumnya tidak awet di kaos, akan tetapi bisa ditangani dengan menggunakan tinta rubber yang berkualitas baik dan teruji.

2. Tinta Plastisol

Kelebihan: 
  1. Tidak mudah kering, dengan sifat tinta yang demikian tentu menguntungkan dalam produksi dikarenakan produksi tidak perlu khawatir tinta akan menyumbat pori-pori screen.
  2. Tinta plastisol menempel kuat pada kain. 
  3. Warna sablonan yang dihasilkan cukup cerah walaupun hanya satu kali gesut.
  4. Limbah sisa tinta sangat minim, dikarenakan sifatnya yang tidak mudah kering sehingga sisa tinta plastisol dapat dimasukkan wadah dan disimpan kembali,
Kekurangan: 
  1. Harga lebih mahal, harga tinta plastisol berkisar antaran 100rb sd 300rb per kg menyesuaikan merk dan warnanya.
  2. Produksi membutuhkan peralatan yang memadai seperti curing untuk memaksimalkan pengeringan. 
  3. Produksi sablon dengan tinta plastisol cenderung lebih lama, terutama pada proses pengeringan.
  4. Perawatan kaos dengan sablon plastisol perlu lebih ekstra, misalnya area sablon plastisol tidak boleh terkena setrika karena akan meleleh dan lengket. 
Nah... mana yang sekiranya paling sesuai dengan kebutuhan produksi temen-temen sekalian? :)
Demikian sedikit ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan tinta rubber dan plastisol berdasarkan pengetahuan penulis, tentu masih banyak pendapat dari sablonner lain berdasarkan pengalaman masing-masing, maka dari itu sudilah temen-temen menambahkan pada bagian komentar di bawah artikel ini. Semoga bermanfaat... 

Daftar Harga Cat atau Tinta Sablon Kaos Manual


thumbnail 1 summary
Dikarenakan ada beberapa pembaca blog yang menanyakan harga cat sablon waterbase rubber maka di kesempatan kali ini kami akan sedikit berbagi informasi Daftar Harga Cat atau Tinta Sablon Kaos Manual berdasarkan merk tinta yang kami ketahui. Adapun harga ini tidak mengikat dan kemungkinan ada perbedaan antara toko satu dengan toko lainnya, serta perubahan harga yang bisa terjadi sewaktu-waktu oleh sebab-sebab tertentu.


Daftar Harga Cat atau Tinta Sablon Kaos Manual berdasarkan mata uang Rupiah (Update 2017),


Tinta Waterbase Rubber


  • Matsui White : Rp. 85.000,-/kg
  • Matsui Netral : Rp. 80.000,-/kg
  • Yosa White : Rp. 80.000,-/kg
  • Yosa Netral : Rp. 75.000,-/kg
  • Yosa Colour/Warna : Rp. 95.000,-/kg
  • GL SB White : Rp. 55.000.-/kg
  • GL SB Netral : Rp. 55.000,-/kg

Tinta Plastisol 

Coming soon..

Demikian informasi harga tinta sablon yang dapat kami sampaikan, sekali lagi harga di atas merupakan harga kisaran dan dimungkinkan adanya perbedaan harga antara toko sablon satu dengan toko sablon lainnya. Semoga bermanfaat...

Sabtu, 03 Juni 2017

Cara Mudah menyablon kaos dan tekniknya bagi Pemula



Sablon baju adalah salah satu usaha yang termasuk di bidang desain grafis. Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MENYABLON
1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :
Proses Desain












Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).

Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.

Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.

Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.
Pembuatan Film / Klise Sablon

Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.
Proses Stencil / Afdruk

Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.
Persiapkan Meja Kerja anda

ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.
2. Tahapan saat Cetak

Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.

Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.

Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.
3. Tahapan Pasca Cetak

Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :
Proses Drying

Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).
Proses Curing

Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).





Note :

Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.
Proses Burning / Pengopenan

Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.








Jenis sablon untuk kaos secara umum ada 2, digital printing dan manual. Sablon dengan digital printing sangat mudah, bahkan untuk pemula sekalipun. Sedangkan sablon manual lebih sulit, dan tahapannya lebih banyak. Keduanya memerlukan komputer untuk setting gambar.






I. Digital Printing






Berikut perlatan yang dibutuhkan untuk digital printing :






Printer yang sudah dimodifikasi menjadi sistem tabung. Tabung ini nantinya akan diisi dengan tinta khusus untuk sablon (tinta sublim).
Mesin press panas.
Inkjet paper atau transfer paper.
Tinta sublim






Tahapan sablon dengan digital printing :




Pilih gambar atau foto yang akan disablon. Desain seperlunya agar lebh menarik.
Balik gambar tersebut (mirroring).
Cetak ke inkjet paper (untuk kaos warna terang) atau transfer paper (untuk kaos warna gelap).
Letakkan hasil cetakan ke atas kaos, lalu press dengan mesin press antara 30 – 60 detik (tergantung daya mesin press)
Angkat inkjet paper atau transfer paper.
Proses selesai.






II. Sablon Manual








Sablon manual memerlukan peralatan sebagai berikut :
Printer laser
Meja afdruk
Screen
Alat penyemprot air
Rakel
Triplek
Obat Afdruk
Lem kaos
Pasta Sablon
Tinta pewarna
Hairdryer






Tahapan sablon manual :



Dengan menggunakan software grafis, pisahkan warna dari gambar yang akan disablon. Teknik pisah warna bisa dibaca di tempat cara memisah warna.
Cetak masing-masing bagian warna yang sudah dipisah tadi dengan printer laser. Cetak semuanya dengan warna hitam.
Olesi permukaan screen dengan obat afdruk. Tunggu sampai agak kering.
Letakkan hasil cetakan dan screen yang sudah diolesi obat afdruk tadi ke atas meja afdruk. Lalu sinari dengan lampu dibawah meja afdruk sekitar 10-20 menit.
Pembuatan screen sebanyak jumlah warna yang akan disablon.
Semprot screen tersebut dengan alat penyemprot air, sehingga bagian yang mengandung gambar yang diinginkan menjadi berlubang.
Campur pasta dengan tinta warna sesuai warna yang diinginkan.
Masukkan kaos ke triplek yang sudah dilumuri lem kaos. Penggunaan triplek bertujuan agar diperoleh permukaan kaos yang rata
Letakkan screen di atas kaos, lalu pasta dituang ke atas screen.
Tarik pasta yang sudah dituang tersebut dengan rakel, sehingga pasta turun ke kaos melalui screen yang berlubang.
Tunggu sampai kering, lalu ulangi langah 9 dan 10 untuk warna yang lain.
Setelah selesai untuk semua warna, keringkan sablon pada kaos tersebut dengan sinar matahari dan hairdryer.
Proses selesai.
Untuk lebih jelas simak video berikut:

Kamis, 01 Juni 2017

Mengenal 12 Teknik Dalam Sablon


Teknik sablon kaos manual adalah teknik yang paling masyhur dalam dunia percetakan maupun penyablonan. Selain peralatannya yang sederhana dan terjangkau, kualitas dari sablon kaos manual memang belum tertandingi.Bahkan oleh sablon kaos digital sekalipun. Kalaupun ada yang kualitasnya bagus, harganya pun tentu tak semurah sablon kaos dengan teknik manual.
Selain itu, jasa penyedia kursus sablon kaos manual pun semakin banyak dan membuat demand  jasa sablon kaos di Indonesia semakin meningkat. Hal ini pun membuat sablon kaos dengan teknik manual semakin populer.
Pada artikel kali ini kami akan mencoba berbagi sedikit pengetahuan dan mengulas secara umum jenis sablon kaos manual. Pada umumnya jenis sablon kaos manual yang akan kami ulas ini biasa digunakan oleh para pelaku jasa sablon kaos yang berada di Indonesia.

Rubber atau Karet GL

tips distro dengan kaos membedakan palsu kaos yang asli
Sablon jenis ini merupakan jenis sablon manual yang paling sering dipakai. Sesuai namanya, rubber, sablon kaos berbahan dasar karet ini mempunyai tingkat elastisitas dan kerapatan yang tinggi. Alhasil, rubber pun dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Hal ini membuat rubber semakin difavoritkan karena cocok digunakan untuk menyablon kain kaos dengan warna apapun.
Selain digunakan untuk sablon utama, biasanya sablon rubber dimanfaatkan sebagai underbase. Underbase adalah istilah tinta dasar sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna lainnya. Underbase biasanya berlaku pada kaos hitam dan kaos berwarna gelap lainnya.
Selain fleksibel dan elastis, keunggulan lain dari cat sablon ini ialah cenderung awet dan bisa disetrika. Apalagi jika ditambah dengan coating atau lapisan tambahan, maka cat rubber yang sudah disablon dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lebih lama.

Pigmen

sablon kaos pigmen
Pigmen adalah bubuk pewarna tinta sablon yang bersifat meresap kedalam serat kain. Jenis sablon ini hanya bisa dipakai untuk bahan kaos berwarna terang saja.
Bahan ini tidak bisa disablon pada kain kaos yang berwarna gelap dikarenakan karakternya tidak mampu mengalahkan karakter pewarna serat kaos. Sehingga warna yang dibawa tinta pigmen pun tidak muncul.
Karena memiliki karakter tipis dan menyerap, biasanya pada kaos bersablon pigmen akan tetap terlihat tekstur kainnya walaupun sudah disablon. Warna yang dihasilkan oleh cat pigmen cenderung lebih rata dan solid bila dibandingkan dengan tinta lain.
Sablon pigmen sangat cocok untuk diaplikasikan pada desain kaos yang besar atau lebar karena hanya menggunakan sedikit tinta sablon.

Superwhite

Hampir serupa dengan sablon pigmen, sablon jenis ini memiliki karakter menembus serat kain. Bedanya, tinta sablon superwhite bersifat lebih transparan dan bisa diaplikasikan pada kain berwarna gelap.
Tinta sablon superwhite terdiri dari dua jenis varian, yaitu white untuk tinta putih dan color tinta warna lainnya.
Salah satu ciri khas yang dihasilkan tinta model ini adalah warnanya yang cenderung pudar (turun warna). Hal ini membuat Superwhite sangat cocok untuk desain vintage yang bernuansa oldschool.
Tinta Superwhite juga bisa diracik menjadi tinta sablon manual jenis discharge jika dicampur dengan bahan–bahan tertentu.

Plastisol

sablon kaos plastisol
Jenis sablon ini merupakan jenis tinta sablon berbasis minyak / PVC (oil based). Salah satu keistimewaan sablon plastisol yang tidak dimiliki jenis sablon lain adalah kemampuannya untuk mencetak dot atau raster ukuran super kecil dengan hasil yang prima.
Namun sayangnya Sablon Plastisol menjadi salah satu jenis sablon yang tinggi harga bahan baku dan biaya peralatannya. Hasil sablonan Plastisol yang tidak bisa kering dibawah suhu 160 derajat cecius membuat Plastisol membutuhkan peralatan tambahan untuk mengeringkannya.
Untuk mengeringkan dengan maksimal, setidaknya tinta sablon ini butuh beberapa peralatan seperti conveyor curing, flash curing, sinar infra merah atau hot gun.
Sebab tinta ini berbasis minyak dan tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Setelah pengeringan dengan benar, barulah tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik.

Glow in the Dark

sablon kaos glow in the dark
Hasil sablon jenis ini sempat booming pada awal penemuannya. Sablon jenis ini memiliki keistimewaan mampu menyala di tempat yang gelap. Jika dilihat ditempat gelap, sablon dengan tinta Glow in the Dark akan menyala karena cat yang dipakai mengandung fosfor. Karakter fosfor bisa menyerap cahaya kemudian memancarkannya kembali.
Untuk bisa menghasilkan efek terbaik, sablon Glow in the Dark harus dikombinasikan dengan tinta lainnya sebagai mediasi. Tinta yang dipakai dapat berupa tinta extender atau pigmen dengan underbase dari rubber atau Plastisol.
Sampai saat ini, tinta sablon Glow in the Dark yang dijual umum di pasaran baru menyediakan dua jenis varian warna: Green Glowing (nyala hijau) dan Orange Glowing (nyala jingga).

Discharge

sablon kaos discharge
Sablon discharge atau kerap disebut dengan sablon cabut warna adalah teknik sablon manual yang hasil tintanya mengubah warna bahan kaos dengan warna tintanya. Misalnya kaos berwarna hitam disablon tinta discharge warna putih. Maka setelah disablon bahan kaos yang disablon akan berubah menjadi putih.
Tinta sablon discharge merupakan hasil campuran dari tinta Superwhite dengan bubuk atau binder pendukung khusus. Bubuk atau binder tersebut diformulasikan untuk menonaktifkan zat warna yang digunakan pada kain alami. Hasil sablon dengan teknik discharge ini sangat lembut dan terlihat seperti warna kain kaos alami.
Namun sayangnya sablon discharge tidak berfungsi dengan baik pada semua bahan kaos. Sablon discharge hanya akan maksimal jika diaplikasikan pada bahan kaos katun murni yang reaktif.
Tinta sablon discharge ini juga tidak cocok dengan kain sintetis yang banyak mengandung polyester. Tinta sablon discharge paling cocok di gunakan untuk bahan kaos yang berwarna, terutama hitam dan biru dongke.
Selain hanya bisa berfungsi pada sablon discharge yang reaktif saja, terdapat setidaknya tiga warna kaos yang sulit dicabut warnanya dengan sablon discharge. Di antaranya adalah warna hijau, ungu dan biru. Selain warna tersebut, selama masih tergolong kaos gelap dan reaktif, masih aman dan bisa disablon dengan teknik discharge.

Beludru (Flocking)

tips cara sablon flock flocking beludru
Sablon flocking, atau yang biasa disebut dengan sablon beludru atau emboss adalah sablon model manual yang menghasilkan efek Beludru. Pada dasarnya beludru merupakan bahan plastik sintesis yang berserat seperti kulit.
Sablon flocking berbeda dari yang lain karena baru bisa diaplikasikan pada satu warna dan hanya berbentuk tulisan sederhana saja. Gambaran umum teknis penyablonan model flocking adalah dengan menambahkan kertas atau taburan bubuk di atas lem flocking atau pasta dan membiarkannya tersisa mengikuti lem sesuai bentuknya.
Biasanya flock atau beludru memiliki efek timbul dan ketebalannya berkisar 1 sampai 20 milimeter. Dalam teknik pengerjaanya, sablon flocking membutuhkan mesin heat press.

Timbul (Puffy atau Foaming)

Sering disebut dengan puff print, sablon dengan bahan karet yang menghasilkan efek timbul ini membutuhkan proses pemanasan khusus agar efek timbul yang dihasilkan bisa maksimal. Cat karet yang dihasilkan oleh tinta sablon foaming akan timbul seperti foam.
Jenis sablon ini tersedia dalam dua jenis basis cairan, baik berbasis air maupun berbasis minyak. Oleh karenanya, sablon timbul bisa dikombinasikan dengan cat rubber dan juga plastisol. Akan tetapi hasil akhirnya akan berbeda.
Namun sayangnya kualitas sablon timbul kurang mumpuni, apalagi setelah dicuci. Biasanya sablon timbul hanya bisa bertahan paling banyak hingga delapan sampai sepuluh kali cucian. Itulah mengapa sablon timbul kurang laku di pasaran.

Glitter

sablon kaos glitter
Glitter adalah pewarna yang terbuat dari micca yang digunakan untuk menghasilkan efek kerlap kerlip pada lapisan terakhir sablon kaos. Biasanya sablon glitter menggunakan bahan medium yang dicampur dengan glitter itu sendiri.
Hasil sablon dari glitter akan tampak modern dan glamor karena unsur transparan yang dihasilkan. Sablon glitter memiliki beragam jenis permukaan, dari mulai yang berbentuk paling halus hingga yang berbentuk paling kasar.

Foil

sablon kaos foil
Sesuai dengan namanya, Foil adalah teknik sablon manual dengan menggunakan lapisan bahan kertas logam (seperti alumunium foil). Jenis sablon ini memberikan efek mengkilat dan memantul pada sablon.
Dalam proses penyablonannya, sablon dengan metode foil menggunakan lapisan kertas logam yang direkatkan dengan perekat khusus. Bahan kertas untuk sablon foil pun hanya tersedia dalam pilihan beberapa warna saja.
Bahan ini juga hanya bisa diaplikasikan pada desain kaos yang sederhana. Untuk satu pesanan hanya bisa menggunakan satu warna. Dibandingkan dengan bahan sablon manual lainnya, Foil lebih membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya.

High Density

High density adalah jenis sablon kaos manual berbahan dasar plastiol. Bedanya, dalam proses pembuatannya sablon high density menggunakan keramik sebagai screen. Hal Ini berfungsi agar cat plastisol menghasilkan efek sablon timbul yang tajam.
Ketinggian efek timbul dari sablon high density berkisar antara sepuluh hingga tiga puluh milimeter.Cara pembuatan sablon high density adalah dengan digesut atau disablon berulang-ulang hingga mencapai efek timbul yang diinginkan.
Selain menghasilkan efek timbul transparan, tinta ini juga menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah. Namun sablon high density juga dibuat dengan settingan agar terlihat doff.

Reflektif

Jenis sablon ini menggunakan cat khusus yang memiliki efek menyala jika disinari cahaya atau lampu. Efek menyala ini akan tertampak terlihat jelas jika disinari dari jarak kurang lebih tiga meter.
Jenis sablon reflektif biasanya menggunakan cat produksi pabrik 3M. Namun sablon kaos dengan model ini jarang ditawarkan produsen sablon kaos, mengingat bahan baku yang sulit ditemukan di toko supplier peralatan sablon kaos.
Demikian 12 ragam jenis sablon kaos manual yang telah kami ulas. Semoga bermanfaat bagi Anda.
Tentunya apa yang telah diulas hanya sebatas pengetahuan umum saja. Pastinya berbagai jenis variasi sablon manual pun akan terus berkembang seiring bertambahnya kreatifitas dan inovasi pelaku industri sablon kaos.

Anda ingin menambahkan sablon kaos manual yang belum disebutkan? Tulis di komentar ya!

Sejarah Sablon Kaos Manual

Sablon kaos manual adalah teknik mencetak pada kaos dengan menggunakan media screen yang biasa disebut dengan mesh, berupa tenunan polyester dengan lubang yang sangat kecil. Dari lubang-lubang halus ini  tinta akan tercetak pada media seperti kaos.
Sablon kaos dengan menggunakan screen atau lebih populer dengan sebutan sablon manual ini ditemukan di daratan Cina pada masa Dinasti Song (960 – 1279 M). Kemudian sablon manual ini diadaptasi oleh negara asia lain seperti Jepang. Pada akhir abad 18 sablon manual mulai diperkenalkan di Eropa namun tidak terlalu berhasil.
Pada awal tahun 1910, para peneliti dari eropa mulai melakukan penelitian tentang bahan kimia foto reaktif seperti kalium, natrium atau amonium kromat dan bahan kimia dikromat dengan lem dan senyawa gelatin. Peneliti yang bereksperimen untuk bahan kimia foto reaktif adalah trio Roy Beck, Charles Petrus, dan Edward Owens, dengan material yang mereka temukan akhirnya revolusi industri sablon komersial.
Sekelompok seniman pada tahun 1930 membentuk Perhimpunan Serigraphy Nasional yang menciptakan serigraphy untuk membedakan aplikasi sablon artistik dengan sablon yang digunakan untuk proes industri.
Pada masa itu sablon manual diakui sebagai percetakan yan paling serbaguna diantara jenis proses percetakan lainnya. Semenjak ditemukannya bahan sablon manual dan harganya terjangkau, teknik sablon manual paling sering dipakai untuk mencetak poster-poster film, sampul alum rekaman, brosur, kaos, iklan komersial dan karya-karya lainnya.
Penghargaan sebesar-besarnya perlu diberikan kepada Andy Warhol yang mempopulerkan sablon manual dengan teknik artistik di Amerika Serikat. Pada tahun 1962 Warhol mampu mencetak gambaran artis Marlyn Monroe dengan sablon manual menggunakan warna-warna yang kontras.
Pada tahun 1960 Michael Vasilantone mulai memakai, mengembangkan dan menjual mesin cetak garmen rotary yang bisa full warna. Kemudian pada 1967 Vasilantone mematenkan mesin sablon kaos rotary-nya dengan nomer 3.427.964 pada tanggal 18 Februari, 1969. Tadinya mesin sablon kaos rotary dibuat untuk mencetak logo dan informasi tim pada jersey untuk tim bowling. Akhirnya paten dari Vasilantone dilisensi oleh para produsen kaos. Dan akhirnya sistem mesin sablon rotary menjadi sangat populer di industri sablon kaos.
sejarah-sablon-manual
Pada bulan Juni 1986, Marc Tartaglia, Marc Tartaglia Jr. and Michael Tartaglia berhasil menciptakan peralatan sablon kaos yang didaftarkan hak paten-nya, sebagai  desain full warna yang diaplikasikan pada beberapa kain atau lembaran bahan kain dengan printer screen dari jala sutra.
Kini teknologi sablon kaos grafis sangat umum dipakai dalam berbagai industri yang volume produksinya tinggi seperti poster dan display untuk iklan. Untuk yang full color bisa dibuat dengan sablon CMYK (cyan, magenta, yellow and black (‘key’)).
Sablon manual sangat cocok untuk mencetak di atas media kaos. Andy Warhol , Rob Ryan, Blexbolex, Arthur Okamura, Robert Rauschenberg , Roy Lichtenstein, Harry Gottlieb, dan banyak seniman lain telah menggunakan sablon pada media kaos sebagai ekspresi kreativitas dan visi artistik.

Lebih Bagus Tinta Rubber atau Plastisol? Berikut Kelebihan dan Kekurangannya

Informasi berikut ini akan menjabarkan tentang lebih bagus tinta rubb...